Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasada
Yayasan Badan Wakaf
Universitas Islam Indonesia

Sebagai wujud dari komitmen mengembangkan seni dan budaya yang berjiwa Islami, Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) mendirikan Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasada pada 1 November 2018 yang berlokasi di Yogyakarta. Pendirian Embun Kalimasada merupakan bagian dari rencana awal Universitas Islam Indonesia (UII) dalam menyediakan tempat “berkoempoel ahli-ahli sastera, ahli peloekis, dan ahli bangoenan Islam Indonesia” seperti yang tertuang dalam Pandji Poestaka edisi 10 Oktober 1943.  

Penamaan Embun Kalimasada yang tersusun atas dua kata, yakni Embun yang melambangkan air suci dan mensucikan sedangkan Kalimasada yang melambangkan prinsip syahadat. Melalui candrasengkala Angkasa Agawe Embun Jagad, Embun Kalimasada bertujuan untuk menjadi titik temu antara tradisi dan modernitas dalam kesatuan yang harmoni dengan turut serta menjadi media bertemunya prakarsa dan aksi dalam memajukan kebudayaan Indonesia dalam dunia pendidikan, wadah bagi seni budaya di era milenium, dan berkontribusi dalam merawat peradaban madani. Secara struktur organisasi, Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasada sendiri berada di bawah naungan Bidang Pemberdayaan Masyarakat YBW UII. 

Embun Kalimasada melanjutkan kontribusinya melalui berbagai kegiatan dan publikasi. Pada awal pembentukannya, Embun Kalimasada mengadakan acara Sarasehan Budaya bertemakan “Masjid, Pasar, dan Strategi” yang mengundang budayawan dan seniman sebagai wujud inisiasi dalam mengawali serangkaian kegiatan Embun Kalimasada. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan “Pameran Foto Masjid dari Demak Sampai Istiqlal” pada 25 November-25 Desember 2018 yang juga mengundang Alm. Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif (Buya Syafii). Semangat pada ranah kebudayaan tersebut diteruskan melalui gelaran pada 15 Juli-15 Agustus 2019, yakni pameran “Masa Depan Islam di Indonesia” yang membahas mengenai peradaban kultural Islam di Indonesia. Selain itu, terdapat acara “Lomba Desain Sajadah Imaji Indonesia”. Sayembara tersebut berhasil mengumpulkan berbagai desain sajadah yang dipamerkan pada 13 Februari-20 Maret 2020.  

Pada 2021, Embun Kalimasada sempat bekerja sama dengan Program Studi Hubungan Internasional UII dalam menyelenggarakan “Sarasehan Webinar Islam and the Pandemic” yang meliputi sejumlah sesi seminar daring. Lebih lanjut, Embun Kalimasada turut sempat melaksanakan pameran lukisan dengan tema “Jejak Langkah Guru Bangsa” pada 2022. Adapun pada 2023, Embun Kalimasada menggelar “Pameran Manuskrip Khazanah Literasi Islam Indonesia” dengan mengangkat tema Mengulik Khazanah Manuskrip di Era Tiktok, menampilkan koleksi manuskrip yang sebelumnya dimiliki oleh perpustakaan Islam milik Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI)–kemudian hari berubah nama menjadi Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).

error: Content is protected !!